Sukses Membangun Tim Work


TEAM WORK YANG SOLID

A.    PENDAHULUAN
Manusia dalam berinteraksi social dengan sesamanya membutuhkan orang lain. Ketika interaksi social itu terjadi dalam lingkup yang lebih luas maka butuh wadah yang lebih luas. Wadah ini biasanya dibangun untuk saling bersinergi, menetapkan tujuan bersama dengan aturan dan nilai-nilai yang disepakati secara bersama-sama pula. Wadah ini lazimnya disebut sebagai organisasi.
Organisasi pada dasarnya adalah sejumlah orang yang bekerja sama secara reguler untuk mencapai suatu tujuan yang tidak mungkin dapat dicapai dengan baik secara individu. Orang-orang dalam suatu organisasi atau lembaga bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kerja sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Dalam organisasi, anggota kelompok-kelompok kerja bersinergi dengan baik menutupi kekurangan dan menyumbangkan kelebihan masing-masing untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama. Dalam kelompok yang dapat disebut tim, tidak ada “aku”, yang ada adalah “kami”.
Mengumpulkan sejumlah orang untuk bekerja bersama dalam kelompok tidak terlalu sulit. Akan jauh lebih sulit untuk membuat anggota dalam kelompok bekerja sama sebagai sebuah tim. Setiap organisasi termasuk yayasan, memerlukan tim-tim kerja yang solid yang berkinerja secara produktif. Jika tidak, sukar mengharapkan kinerja organisasi akan baik dan pada gilirannya membuahkan citra yang buruk dalam pandangan pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi itu. Oleh sebab itu, kelompok-kelompok kerja dalam organisasi harus dapat dikelola dengan sebaik-baiknya agar berkinerja sebagaimana layaknya tim yang solid.
B.     PENGERTIAN TIM
Pengertian tim adalah sekelompok orang dengan keahlian yang saling melengkapi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang anggotanya secara pribadi bertanggung jawab memberikan yang terbaik. Tim yang baik dicirikan oleh adanya komitmen satu tujuan. Artinya, anggota kelompok benar-benar sepakat untuk mencapai tujuan bersama. Kesatuan tujuan yang disepakati itulah yang membedakan suatu kelompok biasa dari TIM.
C.     MEMBANGUN KERJASAMA TIM
Tim manapun harus beranggotakan sejumlah orang yang merasa bertanggung jawab untuk secara aktif bekerja sama melakukan tugas-tugas penting guna mencapai tujuan organisasi. Artinya, setiap anggota tim harus bertanggung jawab secara kolektif melalui kerjasama tim. Kerjasama tim hanya terjadi jika para anggota suatu tim bekerja dengan semangat kebersamaan sedemikian rupa untuk tercapainya tujuan bersama. Namun yang perlu disadari adalah bahwa kerja tim tidak selamanya terjadi begitu saja. Seringkali pemimpin/ketua dan anggota tim harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Contohnya, tim sepakbola, para manajer dan pelatih harus berfokus pada upaya membangun kerjasama tim pada awal pembentukan kesebelasan. Bahkan tim yang berpengalaman sekalipun sering mengalami masalah ketika musim pertandingan sedang berlangsung. Bahkan tim juara juga adakalanya mengalami berbagai masalah seperti saling bertikai, pemain mengeluh, ada yang mengundurkan diri, dll.
Kelompok-kelompok kerja dan tim bisa menghadapi kesulitan serupa. Pada saat dibentuk pertama kali, para anggota harus mampu menangani tantangan tahap awal perkembangan kelompok. Demikian pula, pada saat kelompok atau tim telah memasuki usia matang, kebanyakan tim keeja akan menghadapi masalah kerjasama pada saat-saat tertentu. Karena itu pada saat muncul kesulitan, untuk mencegahnya perlu dilakukan kegiatan pembinaan tim.
D.    KARAKTERISTIK TIM YANG UNGGUL
Memiliki tim yang unggul merupakan salah satu aset lembaga yang dapat membuat lembaga tersebut bisa berkembang dengan baik guna mencapai tujuannya. Adapun karakteristik dari sebuah tim yang unggul antara lain:
1.      Kebersamaa Tujuan
a.       Adanya perasaan memiliki tujuan bersama
b.      Saling mengingatkan akan tujuan bersama
c.       Saling memotivasi untuk mencapai tujuan bersama
d.      Keberhasilan dan kegagalan adalah tanggung jawab bersama
e.       Adanya kejelasan dan pemahaman peran anggota tim.
2.      Tanggung Jawab Bersama
a.       Pengambilan keputusan secara partisipatif
b.      Pengakuan atas keahlian/nilai tambah individu
c.       Kerjasama mengemban tanggung jawab
d.      Standar kinerja yang jelas
e.       Merayakan keberhasilan tim
f.       Tanggung jawab dan wewenang didistribusikan dengan jelas
g.      Anggota bertanggung jawab atas keberhasilan tim
3.      Kepemimpinan yang Memberdayakan
a.       Kepemimpinan yang bervariasi
b.      Peran kepemimpinan yang jelas dan dibagi
c.       Memungkinkan anggota mengembangkan potensi
d.      Menghargai kontribusi anggota
e.       Norma dan nilai-nilai disepakati bersama
f.       Memadukan potensi anggota menjadi tim yang solid
g.      Mengedepankan identitas tim
h.      Mendorong timbulnya rasa memilik
i.        Mendorong pembelajaran kelompok
4.      Responsif
a.       Bermitra dengan tim lain
b.      Tidak kaku
c.       Terbuka kemungkinan menempuh risiko atau berbuat salah
d.      Koreksi diri/menilai kinerja sendiri
e.       Anggota merasa senang dengan hasil kerja
f.       Menerima gagasan lain yang berbeda
5.      Kreatif
a.       Saling memberdayakan
b.      Mendorong gagasan-gagasan baru/inovatif
c.       Penghargaan atas bakat kreatifitas individu
6.      Komunikatif
a.       Komunikasi berlangsung dengan baik
b.      Mendorong keterbukaan
c.       Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di luar tim
d.      Rapat terstruktur dengan agenda yang jelas
7.      Berfokus pada Tugas
a.       Menyeimbangkan beban kerja
b.      Berfokus pada mutu/kualitas
c.       Merumuskan tugas-tugas dengan jelas
d.      Menghargai kemampuan anggota
e.       Mendorong penguatan komitmen pada tugas
8.      Pemecahan Masalah
a.       Fokus pada isu, bukan orang
b.      Mendorong untuk saling mempercayai
c.       Pengambilan keputusan dengan proses yang jelas
d.      Konflik dikelola dengan baik
e.       Kebebasan mengungkapkan gagasan
f.       Kebebasan berbagi pendapat.
E.     MENJADI ANGGOTA tim YANG BERNILAI
Sekalipun pemimpin/ketua tim bertanggungjawab untuk menetapkan dan memantau kinerja tim, semua anggota bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan tim. Jika kita menjadi anggota dari suatu kelompok kerja atau tim maka kontribusi kita adalah menyelesaikan tugas dengan baik. Namun kontribusi kita sebagai anggota tim lebih dari sekedar menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Kita perlu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan anggota lainnya secara produktif. Rapat tim harus dipahami sebagai rapat kita dan karenanya kita juga bertanggung jawab penuh untuk membuatnya produktif. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab pribadi untuk membuat rapat itu berhasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Soal & Jawaban Sistem Informasi Akuntansi

Tugas Diskusi dan Online (Bab 15-Bab 19) Komunikasi Bisnis

3 Peran Manajemen Menurut Henry Mintzberg