Struktur Pengendalian Intern
Pendahuuan
Laporan mempunyai arti sangat penting
untuk menilai :
a. Kebijakan
b. Kondisi
finansial
c. Kegiatan
penjualan
d. Hubungan
antar devisi
Auditing yang dilakukan secara terus
menerus dan penganalisaan laporan keuangan dan cacatan disebut sebagai
pengendalian intern. Dalam mengambil sebuah kebijakan harus dilakukan
pemeriksaan yang terus dan berkesinambungan, menganalisis dan mengetahui
darimana laporan itu didapatkan.
Pengertian Struktur Pengendalian Interrn
Ikatan
AkuntanIndonesia, 2001 mendefinisikan pengertian struktur pengendalian intern
sebagai:
Suatu proses yang dijalankan
oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1.
kehandalan pelaporan
keuangan
2.
efektivitas dan efisiensi
operasi
3.
kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku
Menurut (Mulyadi, 2002),
dari pengertian
struktur pengendalian tersebut
terdapat beberapa konsep berikut ini:
1.
struktur pengendalian intern
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur pengendalian
intern merupakan suatu rangkaian yang bersifat pervasive dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan.
2.
struktur pengendalian intern
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personil lain.
3.
struktur pengendalian intern
diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan
komisaris, entitas, bukan keyakinan mutlak.
4.
struktur pengendalian intern
ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan keuangan,
kepatuhan dan operasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur
pengendalian intern, memegang peranan penting dalam organisasi perusahaan,
dimana dapat untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan menguasai atau
mengontrol dan mengevaluasi berbagai aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan. Pengendalian
intern menjadi penting berkaitan dengan:
a. Lingkup
dan entitas bisnis semakin kompleks
Mengakibatkan manajemen harus
mengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar peranan
pengendalian dapat berjalan efektif.
b. Pemeriksaan
dan penelahan bawaan dalam sistem yang baik memberikan perlindungan terhadap
kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidak beresan
yang terjadi.
c. Pengendalian
intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat
mengurangi biaya ataupun fee audit.
Struktur pengendalian intern satuan
usaha terdiri dari tiga unsur :
1. Lingkungan
pengendalian
Factor-faktor yang terkandung dalam
lingkungan pengendalian
a.
Philosofi manajemen dan gaya operasi
b.
Struktur organisasi
c.
Komite pemeriksa
d.
Metode pengendalian manajemen
e.
Pengaruh eksternan
2. Sistem
akuntansi
Suatu elemen struktur pengendalian,
metode dan pencatatan yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis,
mencatat dan melaporkan transaksi perusahaan
Sistem akuntansi yang efektif harus
memenuhi :
1.
Mengidentifikasikan dan mencatat
transaksi yang valid
2.
Ketetapan waktu dalam pencatatan waktu
3.
Pengukuran nilai transaksi dan mencatat
dalam nilai yang tepat dalam melaporkan keuangan
4.
Menyajikan secara tepat transaksi dan
yang berhubungan dengan pengungkapannya dalam Lembaga Keuangan
3. Prosedur
pengendalian
Prosedur pengendalian diterapkan
dalam satu jenis transaksi, misalnya penjualan.
Klasifikasi dari prosedur
pengendalian adalah
a.
Prosedur otoritas
b.
Pemisahan tugas
c.
Dokumen dan catatan
d.
Pengendalian akses
Ada 3 konsep pengendalian yang berkenaan
dengan struktur pengendalian internal:
a. Tanggung
jawab manajemen
Tanggung jawab manajemen meliputi
pengawasan struktur pengendalian internal yang sedang berjalan.
b. Kewajaran
Manajemen bukan mencari tingkat
absolut/mutlak tetapi mencari tingkat yang wajar.
c. Keterbatasan
Factor manusia yang melakukan
fungsi prosedur pengendalian
Secara umum pengendalian internal adalah
bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
pelaksana operasional perusahaan atau organisasi tertentu.
Sedangkan
Pengendalian internal adalah rencana
organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberi informasi
yang akurat, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi.
Struktur pengendalian intern terdiri
dari 5 komponen yaitu:
1. Lingkungan
pengendali
Kunci lingkungan pengendali adalah
f.
Integritas dan etika
g.
Komitmen terhadap kompetensi
h.
Struktur organisasi
i.
Pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab
j.
Prakti dan kebijakan sumberdaya manusia
yang baik
2. Penilaian
resiko
Identifikasi dan analisa atas
resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu mengenai penentuan
bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola.
Langkah-langkah dalam penafsiran
resiko adalah sebagai berikut:
e.
Mengidentifikasi factor-faktor yang
mempengaruhi resiko
f.
Menaksir resiko yang berpengaruh cukup
signifikan
g.
Menentukan tindakan yang dilakukan untuk
me-manege resiko.
3. Aktivitas
pengendali
Aktivitas pengendali hendaknya
dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada di
perusahaan.
4. Informasi
dan komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan
didalam mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi
kepada pihak yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka.
5. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya di
awasi oleh manajemen dan personil di dalam perusahaan.
Tujuan
struktur pengendalian intern
Untuk memberikan keyakinan memadai dalam
mencapai tiga golongan yaitu:
h. Keandalan
laporan keuangan
i.
Kepatuhan terhadap hokum dan peraturan
yang berlaku
j.
Efektifitas dan efisiensi operasi
Aktifitas dan prosedur pengendalian SIA
Secara umum, prosedur pengendalian
termasuk dalam satu dari lima kategori berikut:
k. Otoritas
transaksi dan kegiatan yang memadai
l.
Pemisahan tugas
m. Desain
dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
n. Penjagaan
aset dan catatan yang memadai
o. Pemeriksaan
independen atas kinerja
ANCAMAN TERHADAP SIA
Jenis-jenis
ancaman terhadap sistem informasi
a. Ancaman
aktif, mencakup :
p.
Kecurangan
q.
Kejahatan terhadap computer
b. Ancaman
pasif, mencakup:
r.
Kegagalan sistem
s.
Kesalahan manusia
t.
Bencana alam
KLASIFIKASI
PENGENDALIAN INTERN
1. Menurut
tujuannya, dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a.
Pengendalian prevensif
Untuk
mencegah masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi.
b.
Pengendalian detektif
Untuk
menemukan masalah setelah masalah tersebut terjadi.
c.
Pengendalian korektif
Untuk
memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian detektif.
2. Menurut
waktu pelaksananya, dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
a.
Pengendalian umpan balik ( feedback
control )
Pengendalian
yang termasuk dalam pengendalian preventif
Pengawasan
terhadap monitor proses dan input untuk memprediksikan masalah yang akan terjadi.
b.
Pengendalian dini ( feed forward control
)
Pengendalian
yang termasuk dalam pengendalian detektif, karena jenis pengawasan ini mengukur
sebuah proses dan menyesuaikannya apabila terjadi penyimpangan dari rencana
semula.
3. Menurut
objek yang dikendalikan, maka dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a.
Pengawasan umum ( general control )
Pengawasan
yang dirancang untuk menjamin bahwa lingkungan pengawasan organisasi mantap dan
di kelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas pengawasan aplikasi.
b.
Pengawasan aplikasi ( application
control )
Pengawasan
yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan transaksi
saat transaksi tersebut diproses.
4. Menurut
tempat implementasi dalam siklus pengolahan dat, dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a.
Pengawasan input
Dirancang
untuk menjamin bahwa hanya data yang sah(valid) akan di otorisasi.
b.
Pengawasan proses
Dirancang
untuk menjamin bahwa semua transaksi di proses secara akurat dan lengkap, dan
semua file dan record di update secara tepat.
c.
Pengawasan ouput
Dirancang
untuk menjamin bahwa keluaran sistem diawasin dengan semestinya.
PENGENDALIAN
CBIS
CBIS (computer
base information sitem) merupakan bahwa computer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem informasi meskipun secara teoritis, peranan sebuah sistem
informasi memang tidak harus menggunakan computer dalam kediatannya, namun pada
prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu komplek, maka
peranan teknologi computer begitu dibutuhkan.
CBIS ini
diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai efisien dan efektif dengan hasil yang maksimal dalam
proses yang optimal.
Lima hal pokok
yang merupakan manfaat dari sistem informasi dalam pengendalian manajemen
organisasi adalah:
·
Penghematan waktu ( time saving )
·
Penghematan biaya ( cost saving )
·
Peningkatan efektifitas ( effectiveness
)
·
Pengembangan teknologi ( technology
development )
·
Pengembangan personil akuntansi (
accounting staff development )
Sub sistem dari sistem informasi
berbasis komputer, Sub sistem dari CBIS adalah
v Sistem
informasi akuntansi
v Sistem
informasi manajemen
v Sistem
pendukung keputusan
v Automasi
kantor ( office automation ) semua sistem elektronik formal dan informasi
terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang didalam maupun
diluar perusahaan
v Sistem
pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer
yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti
layaknya seseorang pakar.
Komentar
Posting Komentar